Betang.id – Dalam upaya mendukung transformasi digital di kalangan pondok pesantren, XL Axiata melalui program *Pesantren Digital* telah memperkenalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan solusi Internet of Things (IoT). Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah X-Maggot, sebuah teknologi berbasis IoT yang dirancang untuk mendukung budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan sampah organik sekaligus sumber pendapatan baru. Program ini diluncurkan pada Rabu (4/12) di Pondok Pesantren Darul Muttaqien NWDI, Perian, Lombok Timur.
Hadir dalam peresmian tersebut Chief of Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto, serta Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, TGH. Fahruddin Ma’shum, M.Pd.I. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, yang mendukung implementasi teknologi X-Maggot di pesantren tersebut.
X-Maggot: Solusi Inovatif untuk Pengelolaan Sampah Organik
X-Maggot adalah teknologi IoT yang memungkinkan pesantren untuk memantau kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembapan secara real-time. Hal ini bertujuan meningkatkan produktivitas budidaya maggot, mengurangi biaya operasional, dan membuat proses pengelolaan sampah organik lebih efisien. Maggot yang dihasilkan dapat diolah menjadi pakan ternak berkualitas tinggi, memberikan manfaat ekonomi langsung bagi pesantren.
Selain itu, XL Axiata juga memberikan pelatihan kepada santri untuk memanfaatkan teknologi AI dalam pemasaran digital. Pelatihan ini mencakup cara kerja AI dalam menghasilkan konten kreatif, mengelola kampanye media sosial, serta menganalisis data pasar untuk memprediksi tren dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran.
Dukungan untuk Literasi Digital dan Infrastruktur
Tidak hanya berhenti pada solusi IoT, XL Axiata juga menyediakan kelas literasi digital untuk para santri. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan digital mereka sehingga mampu bersaing di era teknologi. Selain itu, XL Axiata memberikan Router GDK (Gerakan Donasi Kuota) dengan paket data internet senilai 84 GB per bulan selama satu tahun untuk mendukung proses belajar mengajar di Pesantren Darul Muttaqien.
Perusahaan ini juga menyalurkan zakat karyawan kepada santri dan santriwati dhuafa melalui Majelis Taklim XL, sebagai bagian dari komitmen sosial perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat lebih luas kepada komunitas pesantren.
Komitmen Berkelanjutan XL Axiata
Marwan O Baasir menyatakan, “Kami percaya bahwa kolaborasi teknologi AI dan IoT di pesantren dapat membuka peluang besar untuk ekonomi mandiri. Pelatihan ini membekali santri dengan pengetahuan digital, serta memberikan solusi nyata seperti X-Maggot yang mendukung digitalisasi pengelolaan sampah organik sekaligus menciptakan sumber pendapatan baru bagi pesantren. Kami harap upaya ini dapat menciptakan kemudahan dan dampak positif bagi pesantren serta komunitas sekitarnya.”
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, TGH. Fahruddin Ma’shum, M.Pd.I, menegaskan pentingnya integrasi antara teknologi dan nilai-nilai agama. “Kami ingin santri Darul Muttaqien menjadi generasi yang tak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga ahli di bidang teknologi. Pondok Pesantren Darul Muttaqien berkomitmen menjadi pelopor integrasi antara nilai-nilai agama dan teknologi,” katanya.
Inspirasi untuk Pesantren Lain
Sebelumnya, XL Axiata juga telah mengimplementasikan teknologi IoT di berbagai pesantren lain di Indonesia, seperti Pesantren Hidayatullah di Depok, Jawa Barat, dan Pesantren Al Idrisiyah di Tasikmalaya. Teknologi X-Maggot dan hidroponik telah digunakan untuk mendukung pengelolaan lingkungan dan ekonomi pesantren-pesantren tersebut.
XL Axiata juga mendonasikan laptop dan koneksi internet 4G ke lebih dari 39 pesantren di Indonesia. Langkah ini telah memberikan akses internet kepada sekitar 50 ribu santri, membantu mereka meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan digital.
Menuju Ekosistem Pendidikan Mandiri
Melalui program *Pesantren Digital*, XL Axiata menunjukkan komitmennya terhadap pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Dengan integrasi teknologi digital dan IoT, XL Axiata berharap dapat menginspirasi pesantren lain untuk mengikuti jejak transformasi digital ini, menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan.
Ikuti kami di google news dan saluran WHATSAPP untuk update berita terbaru dari Betang